mengembangkan dan menetapkan harga produk




Dari waktu ke waktu pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi dunia mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan pesat dalam dunia usaha juga menberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat, kesejahteraan yang meningkat ini akan meningkatkan pula daya beli masyarakat atau konsumen.
Dari sisi pasar, dengan banyaknya operator (penyelenggara telekomunikasi) telah memicu kecenderungan semakin meningkatnya bargaining position pelanggan di mata operator. Dengan kecenderungan ini, para operator harus semakin fokus kepada pelanggan dan harus mampu meningkatkan pelayanan.

Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran (markeing mix), disamping penetapan harga jual, produk, dan distribusi. Promosi sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang maksimal, karena meskipun produk yang ditawarkan sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak disertai promosi yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai. Suatu usaha jika ingin mencapai tingkat penjualan yang maksimal, perusahaan dapat memakai beberapa macam bauran promosi yaitu : periklanan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan perorangan. Namun dari semua hal yang diharapkan dari promosi, perlu pula dipertimbangkan apakah biaya yang dikeluarkan oleh kegiatan promosi itu dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan penjualan dan sampai sejauh mana promosi itu dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Efektifitas promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi yang diperlukan terhadap produk yang dipasarkannya. Suatu jenis produk tertentu memerlukan bentuk promosi tertentu pula dan jenis promosi yang lain harus dipergunakan bentuk promosi yang lain pula. Dengan kata lain tidak semua bentuk promosi dapat cocok dan menjamin keberhasilan promosi tersebut apabila tidak sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu produk. Oleh karena itu, harus dicari suatu bentuk promosi yang sesuai dengan kondisi suatu produk yang akan dipromosikan.
Produk adalah barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk mengisi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pelanggan membeli produk karena nilai yang ditawarkannya. Dengan demikian, produk yang berhasil merupakan paket nilai yang memberikan ciri khas yang benar serta manfaat yang tepat.
Ciri khas adalah ciri, berwujud atau tidak berwujud, yang dibangun perusahaan ke dalam produk-produknya. Agar dapat dijual, ciri khas juga harus memberikan manfaat. Isi paket nilai adalah fitur dan pelayanan yang keseluruhannya, menambah nilai dengan memberi manfaat yang meringankan dan memberikan kepuasan bagi para pelanggannya.

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang  menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen.

Dengan promosi pemasaran tersebut diharapkan produk yang dihasilkan akan dikenal oleh masyarakat luas dan membangun merk yang kuat serta memiliki identitas yang dapat menggambarkan suatu value yang akan menancap dalam benak konsumen, serta dapat menarik minat beli konsumen atau calon pembeli sehingga tercapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan volume penjualan, serta menjadikannya posisi leader di pasar.




Mengklasifikasikan Barang dan Jasa
Produk-produk Konsumsi
1)      Barang kebutuhan sehari-hari dan jasa kebutuhan sehari-hari
Barang kebutuhan sehari-hari (convenience goods) (seperti susu dan koran)  dan jasa kebutuhan sehari-hari (convenence service) (seperti yang ditawarkan oleh restoran makanan cepat saji) dikonsumsi secara cepat dan berkala. Mereka relatif tidak mahal dan biasa dibeli dengan menghabiskan sedikit waktu dan usaha.

2)      Barang belanja dan jasa belanja
Barang belanja (shopping goods) (seperti stereo dan ban mobil) dan jasa belanja (shopping service) (seperti asuransi) lebih mahal dan lebih jarang dibeli dibandingkan produk konsumsi harian. Konsumen sering kali membandingkan merek-merek, terutama pada toko-toko yang berbeda. Mereka juga dapat megevaluasi alternatif dalam hal gaya, kinerja, harga, warna, dan kriteria lainnya.

3)      Barang kebutuhan khusus dan jasa kebutuhan khusus
Barang kebutuhan khusus (specially goods) (seperti gaun pengantin) dan jasa kebutuhan khusus (specially service) (seperti katering untuk resepsi pernikahan) merupakan produk yang sangat penting dan mahal harganya. Konsumen biasanya dengan tepat memutuskan dengan tepat apa yang mereka inginkan dan tidak akan menerima pengganti.

Produk-produk Industri
1.        Barang biaya beban
(expense item) merupakan produk atau jasa yang dikonsumsi dalam setahun oleh perusahaan yang memproduksi barang-barang lain atau menyediakan jasa lain. Expense items yang paling jelas terlihat adalah barang-barang industri yang langsung digunakan dalam proses produksi (misalnya, setumpuk teh yang diproses menjadi teh celup).

2.        Barang modal
(capital items) merupakan barang dan jasa yang bersifat permanen (yaitu, barang dan jasa mahal dan tahan lama). Setiap barang ini memiliki perkiraan umur lebih dari setahun dan biasanya sampai beberapa tahun. Gedung-gedung (perkatoran, pabrik), perlengkapan permanen (tangki air, oven pembakar kue), dan perlengkapan aksesoris (komputer, pesawat terbang) termasuk barang-barang modal (capital goods). Jasa modal (capital services) merupakan jasa yang dibuat untuk komitmen jangka panjang, seperti pemeliharaan gedung dan peralatan, atau jasa hukum. Karena barang-barang modal ini mahal dan jarang dibeli, maka pembelian barang-barang modal sering diputuskan oleh manajer-manajer tingkat tinggi


Bauran Produk adalah kelompok produk (konsumsi, produksi, atau keduanya) yang dibuat oleh suatu perusahaan agar tersedia untuk dijual. Misalnya penyedot debu, rice cooker, blender, dll. Sedangkan kelompok produk serupa yang ditujukan untuk sekelompok pembeli yang serupa yang akan menggunakan produk itu dengan cara yang sama disebut Lini Produk.
PENGEMBANGAN PRODUK-PRODUK BARU
Merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan untuk terus mengembangkan produk baru apabila perusahaan tersebut ingin dapat terus bersaing di dunia pasar. Tidak ada perusahaan yang akan bertahan hanya dengan berpaku pada satu produk saja. Bahkan produk yang sudah dikenal cukup lama pun memerlukan pembaruan.

Dalam proses pengembangan produk baru, ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.    Tingkat Mortalitas Produk, Diperkirakan bahwa perlu 50 gagasan produk baru untuk menghasilkan satu produk yang akhirnya sampai ke pasar. Bahkan hanya beberapa yang dapat bertahan menjadi produk-produk yang sukses. Banyak gagasan yang tampaknya baik tapi ternyata gagal sebagai produk. Memang, menciptakan produk baru yang sukses telah menjadi semakin sulit, bahkan untuk tenaga pemasaran yang berpengalaman sekalipun. Produk-produk yang memiliki peluang untuk berhasil adalah produk yang inovatif dan memiliki manfaat yang unik.
2.    Percepatan Masuknya Produk ke Pasar. Dalam hal ini, setiap waktu menjadi sangat berharga, karena apabila suatu produk baru yang dibutuhkan konsumen diperkenalkan kepada konsumen lebih awal dan belum didahului oleh pesaing lain, maka kemungkinan sukses akan semakin besar.
Menggambarkan proses pengembagan produk baru, dan menelusuri tahap-tahap dalam siklus hidup produk
Untuk mengembangkan atau mendiversifikasi lini produk, perusahaan harus mengembangkan dan memperkenalkan produk-produk baru. Banyak perusahaan memiliki departemen riset dan pengembangan untuk menjelajahi kemungkinan produk baru dengan tujuh proses langkah dasar: Gagasan produk, Penyaringan, Pengujian konsep, Analisis bisnis, Pengembangan prototipe, pengujian produk dan pemasaran, dan komersialisasi
1.      Gagasan produk.
Pengembangan produk dimulai dengan pencarian gagasan bagi produk-produk baru. Gagasan produk dapat datang dari konsumen, tim penjualan, bagian penelitian dan pengembangan (litbang), atau pegawai teknik.
2.      Penyaringan.
Tahap ini dirancang untuk menghilangkan seluruh gagasan produk yang tidak berhubungan dengan kemampuan atau tujuan perusahaan. Para perwakilan dari pemasaran, teknisi dan produksi harus memberikan input pada tahap ini.
3.      Pengujian konsep.
Setelah gagasan disaring, perusahaan menggunakan riset pasar untuk mendapatkan input dari konsumen tentang manfaat dan harga.
4.      Analisis bisnis.
Setelah mengumpulkan opini konsumen, para pemasar harus melakukan perbandingan biaya produksi dan manfaat untuk melihat apakah produk tersebut memenuhi tujuan profitabilitas minimum.
5.      Pengembangan prototipe.
 Sewaktu perusahaan telah menentukan potensi profitabilitas produk, bagian teknik atau riset dan pengembangan akan membuat prototipe. Prototipe ini dapat menjadi sangat mahal, yang sering kali memerlukan peralatan dan pengembangan komponen yang ekstensif.
6.      Pengujian produk dan uji pemasaran.
Dengan menggunakan hal-hal yang dipelajari dari prototipe, perusahaan menjalankan produksi yang terbatas. Kemudian perusahaan dapat menguji produk tersebut untuk melihat apakah produknya memenuhi persyaratan kinerja. Jika ya, maka produknya akan dijual pada daerah yang terbatas. Karena kampanye promosi dan saluran distribusi harus ditetapkan untuk uji pasar, tahap ini menjadi cukup mahal.
7.      Komersialisasi.
Jika hasil uji pemasaran positif, perusahaan akan memulai produksi dan pemasaran berkala penuh. Komersialisasi yang bertahap, yang bertujuan menyebarkan produk tersebut ke daerah semakin luas, mencegah ketegangan yang semestinya tidak perlu terjadi pada kemampuan produksi awal. Sebaliknya, keterlambatan dalam komersialisasi dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan lain untuk mengeluarkan produk saingan.
produksi awal. Sebaliknya, keterlambatan dalam komersialisasi dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan lain untuk mengeluarkan produk saingan.

Dalam pengembangan jasa, ada dua perbedaan penting dalam 7 langkah Gagasan jasa, pencarian gagasan jasa berarti menentukan paket jasa:
 1) mengidentifikasi ciri-ciri berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki jasa dan kemudian menetapkan spesifikasi jasanya;
2) Rancangan proses jasa: sebagai ganti pengembangan prototipe, jasa memerlukan rancangan proses jasa yang mengidentifikasi setiap langkah dalam jasa, yang mencakup urutan dan waktu, juga persyaratan pekerja serta persyaratan fasilitas.
Variasi dalam Proses Jasa
Dalam pengembangan jasa, ada dua perbedaan penting dalam 7 langkah, yaitu :
1.      Gagasan jasa, yaitu pencarian gagasan jasa yang mencakup tugas yang disebut pendefinisian paket jasa, yaitu ciri khas berwujud atau tidak berwujud yang mencirikan jasa dan menetapkan spesifikasi jasa.
2.  Rancangan proses jasa adalah tiga bidang yang dibutuhkan dalam mengembangkan produk jasa, yaitu :
a.    Seleksi proses
Mengidentifikasi setiap tahap dalam jasa, termasuk urutan dan pengaturan waktu.
b.    Persyaratan pekerja
Menjabarkan perilaku karyawan, kemampuan, keahlian, dan interaksi dengan pelanggan selama pengadaan jasa.
c.    Persyaratan fasilitas
          Merancang semua peralatan yang mendukung penyediaan jasa.

Produk di pasar memasuki daur hidup produk (PLC): rangkaian 4 tahap yang mewarnai kehidupan produksi labanya:
1) Perkenalan: Tenaga pemasaran berfokus membuat konsumen potensial sadar akan produk dan manfaatnya;
2) Pertumbuhan: Penjualan mulai menanjak dan produk mulai menghasilkan laba;
3) Dewasa: Walaupun produk mendapatkan tingkatan laba tertinggi, meningkatnya persaingan akhirnya mengakibatkan pemotongan harga dan laba yang lebih rendah;
4) Penurunan: Penjualan dan laba kemudia beralih ke produk-produk baru yang memasuki tahap perkenalan.
Setiap perusahaan tentu berharap dapat terus mempertahankan posisi produk dalam tahap dewasa selama mungkin. Banyak perusahaan memperpanjang daur hidup produk melalui berbagai macam cara yang kreatif, diantaranya :
1.      Perluasan Produk (product extension)
Produk yang telah ada, dipasarkan secara global tanpa adanya modifikasi/perubahan.
2.      Adaptasi Produk (product adaptation)
Produk dimodifikasi agar memiliki daya tarik yang lebih besar di negara lain.
3.      Pengenalan Ulang (reintroduction)
Proses membangkitkan kembali ke pasar-pasar baru, produl-produk yang telah menjadi usang dalam pasar yang lama.
Pentingnya pemberian merek, pengemasan dan pelabelan
Pemberian merek adalah proses menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan ciri produk tertentu yang dibuat oleh produser tertentu. Ada 3 jenis nama merek:
1) Merek Nasional diproduksi dan didistribusikan secara luas oleh produsen dan membawa nama produsen;

2) Merek lisensi adalah nama merek yang dibeli dari organisasi atau individu yang memiliki merek tersebut;

3) Bila pedagang grosir atau pengecer mengembangkan satu nama merek dan adaprodusen yang menempatkan namanya ke produk itu, maka produk itu adalah Merek pribadi.

Pemberian Nama e-Business
Di dalam pergerakan pasar yang semakin cepat dan transaksi elektronik yang semakin pesat, perusahaan harus terus ikut mengikuti perkembangan, salah satunya di dunia internet. Hal ini akan mempercepat dan memperluas hubungan dengan konsumen di dalam maupun di luar negeri. Dengan demikian, nama suatu merek akan semakin meluas.

Merek dengan ekuitas merek yang tinggi merupakan aset yang bernilai karena kekuatannya untuk menarik pelanggan. Dengan sedikit pengecualian, suatu produk membutuhkan beberapa bentuk kemasan – wadah fisik tempat produk itu dijual, diiklankan, atau dilindungi. Kemasan membuat produk itu menarik, menampilkan nama merek, serta mengidentifikasi ciri dan manfaat Kemasan juga mengurangi risiko kerusakan, pecah, atau busuk, dan memperkecil kemungkinan dicuri. Setiap produk memiliki label pada kemasannya yang megidentifikasi namanya, produsen dan kandungannya; seperti pengemasan; pelabelan dapat membantu memasarkan sebuah produk.
Pengemasan Produk
Dengan sedikit pengecualian, suatu produk membutuhkan beberapa bentuk kemasan – wadah fisik tempat produk itu dijual, diiklankan, atau dilindungi. Kemasan membuat produk itu menarik, menampilkan nama merek, serta mengidentifikasi ciri dan manfaat. Kemasan juga mengurangi risiko kerusakan, pecah, atau busuk, dan memperkecil kemungkinan dicuri. Setiap produk memiliki label pada kemasannya yang mengidentifikasi namanya, produsen dan kandungannya.
Pelabelan Produk
Setiap produk memiliki label pada kemasannya. Label adalah bagian dari pengemasan produk yang mengidentifikasikan nama, pabrik, dan isinya. Secara garis besar hampir serupa dengan fungsi kemasan, perbedaannya ada pada informasi yang dicantumkan pada label lebih lengkap.
Penetapan Harga
Penetapan Harga adalah proses menentukan berapa yang akan diterima perusahaan dalam penjualan produknya. Dalam penetapan harga, manajer memutuskan berapa yang akan diterima perusahaan sebagai imbalan produknya.
Tujuan penetapan harga merujuk pada tujuan yang ingin didapatkan produsen sebagai akibat dari keputusan penetapan harga. Tujuannya dapat terbagi menjadi dua kategori utama: penetapan harga untuk memaksimalkan laba dan tujuan pangsa pasar. Untuk  mengukur potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir, manajer menggunakan 2 alat utama (yang sering digabungkan):
1) Penetapan harga berorientasi biaya: Para manajer menetapkan harga produk dengan menghitung biaya untuk menyediakannya bagi pembelanja. Ketika mereka menghitung ini, mereka menjumlahkan biaya-biaya ini dan menambahkan angka untuk meraih laba, mereka menghasilkan markup
2) Analisis titik impas: Para manajer menaksir biaya total versus pendapatan untuk berbagai volume penjualan. Analisis ini menunjukkan pada harga jual tertentu. Jumlah unit yang harus dijual harus dapat menghasilkan pendapatan total yang sama dengan total biaya yang disebut titik impas, yang tidak menghasilkan laba atau rugi
Tujuan penetapan harga (pricing objective) merujuk pada tujuan yang ingin didapatkan produsen sebagai akibat dari keputusan penetapan harga.
Ada beberapa tujuan dalam penetapan harga, diantaranya :
·         Tujuan Memaksimalkan Laba
Dalam menghitung laba, para manajer harus mempertimbangkan biaya bahan produksi dan tenaga kerja. Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan sumber daya modal terkait yang harus dimiliki perusahaan untuk menghasilkan tingkat laba itu. Dengan demikian, banyak perusahaan menetapkan harga untuk mencapai tingkat return on sales atau investasi modal yang ditargetkan.
·         Tujuan Pangsa Pasar
Pangsa Pasar adalah persentase dari total penjualan pasar bagi perusahaan tertentu untuk jenis produk tertentu. Untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi, beberapa perusahaan menetapkan harga rendah dan menerima sedikit laba, demi mendapatkan pembeli yang mau mencoba produknya. Bahkan bagi produk yang telah mapan, pertimbangan pangsa pasar lebih utama dibandingkan memaksimalkan laba. Karena saat suatu perusahaan mendominasi pasar, penjualan akan lebih banyak secara kontinu, dan dengan demikian akan mendapatkan laba yang lebih besar meskipun dengan harga yang lebih rendah.
·         Tujuan e-Business
Dalam perkembangannya, sistem belanja dengan menggunakan internet jauh lebih efisien daripada harus mendatangi satu per satu toko. Hal ini dikarenakan internet memberikan hubungan yang lebih langsung antara produsen dan konsumen, dan juga konsumen terhindar dari biaya grosir dan eceran, sehingga harganya lebih murah. Ketika menetapkan harga untuk penjualan Internet, para manajer harus mempertimbangkan berbagai jenis biaya dan berbagai bentuk kesadaran konsumen. Banyak e-bussiness yan telah mengurangi biaya dan harga karena uniknya kemampuan pemasaran Web. Karena Web biasanya memberikan hubungan yang lebih langsung antara produsen dan konsumen, pembeli terhindar dari biaya yang diminta oleh pedagang grosir dan eceran. Faktor lain dalam rendahnya harga di Internet adalah mudahnya melakukan pembandingan belanja: Tentu saja, belanja dengan sistem ‘tunjuk dan klik’ menjadi jauh lebih efisien daripada melihat dari satu toko ke toko lainnya dalam mencari harga terbaik. Selain itu, baik konsumen maupun pembeli bisnis dapat mendorong rendahnya harga dengan bergabung bersama-sama untuk mendapatkan daya beli yang lebih besar.
Alat-alat Penetapan Harga
·         Penetapan Harga Berorientasi Biaya
Alat penetapan harga menurut keinginan perusahaan untuk meraup laba dan kebutuhan untuk menutup biaya produksi.
Markup adalah jumlah yang ditambahkan ke dalam biaya barang agar dapat menjualnya dengan memperoleh laba.
·         Analisis Titik Impas: Hubungan Biaya-Volume Laba
-Biaya Variabel adalah biaya yang berubah sejalan dengan perubahan produk yang diproduksi atau dijual.
-Biaya Tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang diproduksi atau dijual.
-Analisis Titik Impas adalah untuk harga jual tertentu taksiran biaya versus pendapatan pihak penjual pada berbagai volume penjualan.
-Titik Impas adalah volume penjualan di mana total pendapatan penjualan pihak penjual setara dengan total biaya (variable dan tetap) dan tetapi tanpa adanya laba maupun rugi.
Titik Impas = Biaya tetap total (Harga jual – Biaya variable)



Membahas taktik dan strategi penetapan harga
Strategi penetapan harga itu penting karena penetapan harga memiliki dampak langsung pada pendapatan dan sangat fleksibel. Ada 3 pilihan untuk penetapan harga produk yang sudah ada:
1) Penetapan harga diatas harga pasar memanfaatkan asumsi-asumsi umum bahwa harga lebih tinggi berarti mutu lebih tinggi;
2) Penetapan harga di bawah pasar berfungsi jika perusahaan dapat menawarkan produk dengan mutu yang dapat diterima sambil menjaga biaya di bawah pesaing yang menetapkan harga lebih tinggi;
3) Penetapan harga mendekati harga pasar adalah pilihan lainnya.
Perusahaan-perusahaan yang menetapkan harga produk baru harus memilih antara dua opsi kebijakan penetapan harga:  Penetapan harga mengapung dan Penetapan harga penetrasi.
1)   Penetapan harga mengapung: Menetapkan harga awal yang tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan laba memungkinkan perusahaan mendapatkan laba besar atas masing-masing barang yang terjual; tenaga pemasaran harus meyakinkan konsumen bahwa produknya benar-benar beda dari produk yang ada.
2)   Penetapan harga penetrasi: Menetapkan harga awal rendah untuk memantapkan produk baru di pasar.
Harga Tetap dan Harga Dinamis dalam e-Business
Kemudahan informasi yang didapat dari internet membuat penetapan harga lebih konvensional. Penetapan harga dinamis menjadi mudah karena aliran informasi di internet memberitahu juataan pembeli di seluruh dunia dalam waktu singkat mengenai adanya perubahan dalam ketersediaan produk.
Terlepas dari strategi penetapan harganya, perusahaan yang menjual banyak barang dalam satu kategori produk sering menggunakan:
a) penetapan harga lini, yakni menawarkan barang-barang dalam kategori tertentu pada sejumlah harga yang terbatas. Dengan menetapkan harga llini, toko menetapkan terlebi dahulu tiga atau empat titik harga dimana produk akan dijual;
b) Penetapan harga psikologi memanfaatkan fakta bahwa pelanggan tidak benar-benar rasional ketika melakukan keputusan pembelian Penetapan harga ganjil-genap didasarkan pada teori bahwa pelanggan lebih meyukai harga yang tidak ditawarkan dalam angka bulat;
c) Seringkali penjual harus menawarkan pemotongan harga – diskon – untuk merangsang penjualan.
Penetapan Harga Internasional
Dalam penetapan harga internasional, harus menyesuaikan dengan kondisi konsumen dunia. Strategi alternatif diperlukan untuk meningkatkan pangsa pasar asing dengan cara menetapkan harga produk di bawah biaya. Sebagai hasilnya, produk tertentu akan diberi harga lebih rendah di pasar asing daripada di pasar domestiknya. Ada 4 kelompok permasalahan penetapan harga internasional, yaitu :
1)      Penetapan harga dan persyaratan pembayaran penjualan ekspor.
2)      Penetapan harga transfer dalam pemasaran internasional
3)      Penetapan harga pasar luar negri, dan
4)      Koordinasi harga di pasar dunia

Memproduksi Produk             
Promosi merupakan teknik yang dirancang untuk menjual produk. Promosi merupakan bagian dari bauran komunikasi : seluruh pesan yang disampaikan oleh perusahaan ke konsumen mengenai produknya. Teknik-teknik promosi, khususnya periklanan, harus menyampaikan kegunaan, ciri dan manfaat produk. Dalam system pasar bebas, perusahaan menggunakan metode promosi untuk menyampaikan informasi tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi keputusan belanja.
Banyak perusahaan yang menghadapi sebuah masalah, dimana mereka  harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan berhasil sukses terhadap produk tersebut sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil. Perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, pesaing, serta pengembangan produk yang memberikan nilai unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang sistematis.
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemesok berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru. Selain mengembangkan produk-produk baru tersebut, perlu adanya pula nama/merk yang akan dikenal luas oleh masyarakat. Dengan demikian produk yang dipasarkan juga lebih cepat berkembang.
Dalam hal ini harga produk  juga sangat berpengaruh bagi perusahaan. Dengan harga yang mahal, produk yang dipasarkan tidak akan cukup laku. Namun apabila dipasarkan dengan harga yang minim, hal tersebut juga kemungkinan tidak sesuai dengan nilai produksi yang dikeluarkan. Dengan adanya hal ini perusahaan perlu menetapkan harga akhir yang merujuk pada tujuan yang akan didapatkan dengan mengukur potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir.



Komentar